KECAMATAN BAYAT

Wiro, Krakitan, Bogem, Banyuripan, Jarum, Krikilan,Paseban, Jotangan, Kebon, Beluk,Tawangrejo, Gununggajah, Dukuh, Talang, Nengahan, Tegalrejo, Jambakan, Ngerangan



Mengenai Saya

Foto saya
PNPM-MD Pemberdayaan Masyarakat Partisipan, Aktif, Membangun Desa (Bali Deso Bangun Deso)

Sabtu, 06 Maret 2010

kerajinan Grabah

KERAJINAN GERABAH BAYAT .
Bayat ,Klaten identik dengan gerabah ..... jaman simbah---simbah kalau mendengar bayat pasti menyahut alat alat yang terbuat dari gerabah misal , wajan , genthong , kuwali, celengan , padasan , kendhil , dandang dll.
Memang sebelum jaman berubah sebagian masyarakat dahulu, perabot rumah tangga terbuat dari tanah liat alias gerabah. sekrang jamann sudah berubah sanggat maju perabot rumah tangga sudah sangat modern sampai- sampai alat rumah tangga yang dari tanah liat alias gerabah terlupakan. Namun masih ada yang mempertahankan keberadaannya misal soto kuwali yang terkenal dimana - mana, inipun tidak terlepas dari produk atau buatan bayat yang terkenal awet dan kuat . Karena jaman sudah berubah para perajinpun tak mau ketinggalan mengembangkan kreatifitasnya agar selalu eksis diiera globalisasi ini dengan menciptakan corak, warna , dan gaya berbeda sehingga tampil lebih modern , sudah ada yang ekspor sejajar dengan produk kasongan yogjakarta. Apabila anda pergi kebayat tanpa membawa hasil kerajinan gerabah bayat rasanya kurang genap , apalagi lumpang kecil atau layah dan uleg- uleg nya selamat berbelanja

Edisi : Sabtu, 27 Februari 2010 , Hal.VII Solo Pos

Menengok industri kerajinan kayu di Bayat
Cermin berbingkai kayu motif batik paling digemari

Demikianlah aktivitas produksi kerajinan kayu bermotif batik milik Miyono, warga RT 1/RW VI Dukuh Pendem Desa Jarum Kecamatan Bayat, Klaten. Di kediamannya itu, Miyono beserta istrinya memproduksi berbagai jenis kerajinan kayu seperti cermin, kerai, jam dinding, gantungan kunci, nampan, cangkir, piring dan asbak. Semuanya mereka hiasi dengan motif batik.

Kepada Espos, Jumat (26/2), Utami mengatakan, proses membuat kerajinan kayu bermotif batik itu sama dengan membatik kain. Namun diakuinya, menorehkan motif batik di kayu relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan kain. “Menggambar motif batik lebih mudah di atas kayu. Sebab, kalau di atas kain cairan lilin malamnya akan mudah meluber ke mana-mana jika dikerjakan tidak hati-hati,” tutur Utami.

Selain itu, untuk membuat hiasan motif batik pada kain dibutuhkan tempat yang lebih luas dibandingkan menorehkan motif tradisional jawa itu di atas kayu. Menurut Utami, kerajinan kayu bermotif batik yang paling digemari konsumen adalah cermin.

Cermin produksi mereka dibikin dengan ukuran beragam. Dari yang berdiameter sekitar 15 cm hingga sekitar 70 cm. Dalam sehari, Utami mengaku bisa memroduksi sekitar 35 cermin berbingkai kayu bermotif batik. Cermin-cermin ini tak hanya diminati konsumen dalam negeri. Sebab sebagian hasil produksi mereka itu diekspor melalui pengepul di Jakarta.

“Biasanya pengepul dari Jakarta datang kemari untuk memesan cermin itu kepada kami. Mereka kemudian mengekspor ke luar negeri,” tandas Utami. Selain cermin, produk kerajinan kayu bermotif batik yang juga banyak diminati konsumen adalah hiasan dinding berupa kerai.

Sementara itu, Miyono memaparkan, dia sengaja menggunakan pewarna yang tidak mengandung bahan kimia dalam proses membatik kayu. Menurutnya, penggunaan bahan kimia akan berbahaya bagi kesehatan pengguna kerajinan seperti piring dan cangkir. “Kami jamin, barang-barang kami tidak berdampak buruk bagi kesehatan

kerajinan












kerajinan Bayat klaten